Rabu 05 Feb 2014 18:00 WIB

Gerilyawan Moro Bantah Terlibat Alqaidah

Pejuang Bangsamoro (BIIF) usai shalat jamaah di kampnya di Provinsi Maguindanao, Filipina Selatan.
Foto: AP
Pejuang Bangsamoro (BIIF) usai shalat jamaah di kampnya di Provinsi Maguindanao, Filipina Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, KOTABATO -- Kelompok Pejuang Pembebasan Islam Bangsamoro (BIFF) pada Selasa membantah bekerjasama dengan kelompok asing Alqaidah saat bersiap melancarkan serangan terhadap pasukan pemerintah di Filipina selatan.

Juru bicara BIFF, Abu Misry Mama, mengatakan tidak ada bukti yang mendukung pernyataan militer Filipina bahwa dua anggota Alqaida ditangkap di markas mereka di provinsi Maguindanao.

Berdasarkan atas laporan intelijen, militer mengatakan BIFF sedang memanjakan seorang teroris Malaysia Zulkifli Bin Hir yang juga dikenal sebagai Marwan.

Ada hadiah lima juta dolar AS untuk penangkapan Zulkifli atas keterlibatannya dalam pemboman di Bali, Indonesia, yang menewaskan 110 warga negara asing tewas pada 2002.

"Kami tidak memiliki orang asing di organisasi kami. Itu kebohongan besar. Saya pikir (pihak militer) terus mengatakan bahwa kami memiliki pejuang asing untuk membenarkan penggunaan dana intelijen mereka," kata Mama.

Militer Filipina melancarkan "Operasi Darkhorse" terhadap pemberontak Moro pada 26 Januari untuk menangkap anggota BIFF yang terlibat dalam berbagai kejahatan seperti penculikan dan pembunuhan. Operasi militer menewaskan 52 anggota BIFF dan 49 lagi luka-luka.

BIFF, yang memisahkan diri dari Front Pembebasan Islam Moro (MILF), menentang pembicaraan perdamaian yang sedang berlangsung antara pemerintah Filipina dan MILF.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement