REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Sekitar 400 bangkai lumba-lumba terdampar di pantai di Peru utara bulan lalu. Kejadian ini membingungkan pemerintah yang sejauh ini belum tahu apa penyebabnya.
Seperti dilansir AFP, Rabu (5/2), bangkai mamalia tersebut ditemukan di pantai-pantai yang membentang di sepanjang Piura dan Lambayeque. Lambayeque berada jauh di utara Peru, hampir di perbatasan Ekuador.
Jaime de la Cruz dari lembaga kelautan Peru IMARPE mengatakan sampel dari bangkai hewan harus dikirim ke Lima untuk otopsi. Lonjakan kematian lumba-lumba membuat khawatir Carlos Yaipen, seorang dokter hewan dari LSM konservasi ilmiah hewan laut, ORCA. "Kejadian pada 2012 bisa saja terulang ketika ada 836 lumba-lumba mati di pantai di utara," ujarnya memperingatkan.
Beberapa laporan media setempat berspekulasi ganggang beracun bisa menyebabkan kematian. Tapi Yaipen mengatakan jika itu terjadi, maka manusia akan terpengaruh juga ketika mereka makan hewan laut dari daerah itu. Dia mengatakan ia bertanya-tanya apakah kematian lumba-lumba itu merupakan pengaruh dari pengeboran minyak di daerah tersebut.