REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Rakyat di Republik Afrika Tengah (CAR) harus menghentikan lingkaran kekerasan dan tindakan balas dendam. Demikian seru Amerika Serikat, Rabu (5/2) waktu setempat, yang mengemukakan kecemasannya tentang bentrok antara kaum Muslim dan Kristen.
"Kekerasan sektarian ini harus diakhiri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Jen Psaki.
"Rakyat CAR harus menangkap peluang penunjukan kepemimpinan transisi yang baru serta dukungan internasional yang tinggi dan mengakhiri krisis yang terjadi untuk menuju masyarakat yang stabil dan damai," katanya.
Tentara Afrika Tengah secara terbuka menggantung sejumlah tersangka pemberontak setelah upacara militer hari Rabu.
Eksekusi hukuman mati tersebut digelar beberapa saat setelah presiden sementara yang baru terpilih, Catherine Samba Panza, berpidato menyampaikan kebanggaannya menyaksikan tentara.
Washington dan negara-negara lain serta organisasi internasional akan mendukung upaya pemerintahan sementara untuk mengakhiri konflik dan mengembalikan peran negara," tambahnya.
"Kami meminta CAR bergabung dalam upaya ini dan bekerja untuk menuju tercapainya perdamaian ketimbang saling balas-dendam,'' kata Psaki.