REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Semakin banyak turis asing yang mengunjungi Australia untuk berobat memanfaatkan layanan kesehatan teknologi tinggi yang ada. Sebaliknya, selama sepuluh tahun terakhir, warga Australia melancong ke luar negeri seperti Thailand, India, Korea Selatan, dan Malaysia justru untuk menjalani pengobatan yang lebih murah.
Selain lebih murah, para turis Australia ini juga bisa sambil berlibur sekalian operasi plastik atau memperbaiki gigi.
Namun sementara warga Australia pergi ke negara lain, semakin banyak turis serupa yang mendatangi Australia dari Selandia Baru, Amerika Serikat dan semakin banyak dari Asia.
Profesor John Catford adalah direktur medis di Epworth, kelompok rumah sakit swasta terbesar di negara bagian Victoria.
Dia mengatakan di Asia Tenggara semakin banyak keluarga dengan penghasilan kelas menengah.
"Puluhan juta orang untuk pertama kalinya memiliki sumber daya yang bisa digunakan untuk memperbaiki penampilan diri mereka." kata Catford kepada Newsline dari Australia Network.
Sekarang ini Epworth menangani sekitar 600 pasien internasional setiap tahun dari 30 negara termasuk Kawasan Pasifik, Singapura dan Indonesia.
Kecanggihan layanan kesehatan Australia yang paling menarik minat di bidang seperti pembedahan menggunakan robot, inseminasi buatan (IVF) dan perawatan kanker.
Sulit untuk mendapatkan angka pasti berapa jumlah pasien yang mengunjungi Melbourne semata-mata untuk menjalani perawatan kesehatan, namun Prof Catford mengatakan jumlahnya semakin meningkat, dan dampak ekonominya besar.
"Bila anda perhatikan pendidikan internasional, dalam halnya pentingnya sektor ini bagi perekonomian Australia. Di Victoria ini adalah ekspor nomor satu, dan secara keseluruhan nomor tiga di Australia. Saya kira layanan kesehatan internasional bisa menjadi saingan dalam 10 atau 20 tahun mendatang."
Di tahun 2011, Departemen Energi, Sumber Daya dan Turisme Australia meminta lembaga Deloitte untuk mengdakan studi mengenai kemungkinan Australia menjadi pusat kunjungan turis kesehatan.
"Ada sekitar 10 ribu orang mengunjungi Australia untuk keseatan. Ada sekitar 5,5 juta turis datang ke Australia setiap tahun, jadi angka itu baru 0,23 persen dari jumlah turis keseluruhan. Jadi masih banyak hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan pasar tersebut." kata Lynne Pezzullo, penulis utama dari laporan Deloitte tersebut.