REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta Batalyon Zeni Konstruksi 12 dan Batalyon Zeni Tempur 9 TNI AD membantu perbaikan jalan-jalan di jalur pantai utara Jawa yang rusak parah. Apalagi pemerintah telah menetapkan kebijakan tanggap darurat untuk perbaikan jalan rusak setelah Presiden SBY meninjau langsung kondisi jalan rusak di pantura beberapa hari lalu dan mendapatkan laporan dari Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak.
"Kenapa kita sebut tanggap darurat, karena yang kita utamakan adalah memperbaiki dulu jalan yang rusak berat yang bisa mengganggu keamanan dan keselamatan para pengguna jalan. Setelah curah hujan berkurang dan banjir berakhir di daerah-daerah itu barulah perbaikan secara menyeluruh dilanjutkan," papar Presiden SBY dalam pengantarnya pada Rapat Terbatas Kabinet di Kantor Presiden, Jumat (7/2).
Ia mengatakan jika tidak dilakukan penambahan kekuatan, percepatan tanggap darurat, pengalokasian anggaran yang besar, maka perbaikan tidak akan cepat selesai dan tidak akan berhasil. Karena itu, ia telah meminta pimpinan TNI untuk melakukan Bhakti TNI.
Sebelumnya, di Pekalongan, Jawa Tengah ia melihat kondisi jalan pantura yang rusak akibat tergerus banjir. Tak hanya berlubang, sejumlah jalan bahkan ada yang amblas. Jawa Tengah tercatat memiliki kerusakan jalan yang paling parah.
Dari sekitar 400 km jalan pantura, sepanjang 130 km kerusakan berada di Jawa Tengah. Kala itu, dijelaskan Wamen PU, Hermanto Dardak, kementerian PU melakukan perbaikan ‘seadanya’ atau tanggap darurat. Jalan-jalan yang rusak sementara ditambal, setelah curah hujan mereda barulah perbaikan permanen akan dilakukan.