Jumat 07 Feb 2014 17:12 WIB

Rekaman Pembicaraan Pejabat AS Soal Ukraina Bocor

Rep: Gita Amanda/ Red: Mansyur Faqih
Aksi demonstrasi di Ukraina, para pengunjuk rasa berhadapan dengan barikade polisi setempat.
Foto: Reuters
Aksi demonstrasi di Ukraina, para pengunjuk rasa berhadapan dengan barikade polisi setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Rekaman pembicaraan pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan Duta Besar AS di Kiev, diunggah ke situs jejaring Youtube. Rekaman tersebut berisi diskusi kedua pejabat pemerintah AS terkait krisis yang terjadi di Ukraina.

Pembicaraan yang terjadi antara Asisten Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland dan Duta Besar AS untuk Ukraina, Geoffrey Pyatt, muncul di Youtube pada Kamis (6/2). Tak hanya membahas krisis di Ukraina, pembicaraan juga mengungkapkan upaya Uni Eropa untuk bekerja sama dengan Washington dalam mendukung oposisi Ukraina.

Dalam rekaman itu, Nuland dan Pyatt juga membahas mengenai peluang sejumlah tokoh oposisi dalam pemerintahan baru. Nuland menyatakan, kurang setuju jika tokoh oposisi Vitaly Klitschko masuk dalam kabinet baru Ukraina. "Saya tak berpikir Klitsch (Klischko) akan berada dalam pemerintahan, saya pikir itu bukan ide yang bagus," ujar Nuland dalam rekaman. 

Mereka juga membahas prospek utusan PBB yang mendukung pemerintahan baru di Ukraina. Para pejabat AS menolak mengkonfirmasi masalah tersebut, tapi tak menentang keaslian rekaman. Juru bicara departemen luar negeri Jan Psaki juga mengamini keaslian rekaman berdurasi sekitar empat menit itu."Saya tidak mengatakan rekaman itu tidak asli," ujarnya seperti dilansir BBC.

Rusia yang telah lama memiliki hubungan yang semakin mendingin dengan AS bereaksi keras dengan bocoran rekaman tersebut. Rusia menuduh AS menyulut kudeta di Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Ukraina Viktor Yanukovich, di Olimpiade Musim Dingin Sochi.

Sementara itu, AS menuding bocornya rekaman pembicaraan tak lain merupakan ulah Rusia. Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan, video tersebut pertama kali muncul ke publik melalui kicauan pemerintah Rusia lewat akun Twitternya. "Saya pikir ada sesuatu mengenai peran Rusia," ujarnya.

Kehebohan atas kebocoran rekaman itu menimbulkan pernyataan mengenai standar keamanan misi diplomatik di Kiev. Rekaman juga menimbulkan dugaan atas kemungkinan penyadapan Rusia. Kamis, pembantu senior Putin juga menuduh AS mencampuri urusan dalam negeri Ukraina. 

Sergei Glazyev mengatakan, AS menghabiskan uang hingga 20 juta dolar untuk membantu oposisi Ukraina. Glazyev mengancam, Moskow juga bisa melakukan intervensi. Moskow selama ini telah berjanji memberi pinjaman ke Ukraina sebesar 15 miliar dolar. Namun, Moskow tak akan memberi bantuan secara penuh sampai pembentukan pemerintahan baru di Kiev.

Krisis di Ukraina pecah sejak sikap Yanukovich memicu protes massa pada November 2013. Saat Yanukovich menyerah pada tekanan Rusia dan mundur dari perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa. 

Yanukovich juga mengatakan pada Putin rencananya membentuk pemerintahan baru di Kiev. Perdana Menteri Ukraina Mykola Azarov dan kabinetnya mengundurkan diri bulan lalu, saat Yanukovich menenangkan aksi protes jalanan.

Di Kiev ribuan aktivis oposisi Ukraina, berunjuk rasa di depan Independence (Maidan) Square. Mereka membawa perisai dan pemukul baseball. Mereka menggelar aksi di hadapan pendukung pemerintah yang berkemah di sebelah parlemen dengan kawalan ratusan polisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement