REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Wabah penyakit cikungunya mulai mengintai warga Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dalam beberapa pekan terakhir, kasus penyakit ini marak ditemukan di sejumlah wilayah pemukiman, di Kecamatan Ungaran Timur dan Kecamatan Ambarawa.
Di Ungaran Timur, penyakit yang juga ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini menyerang Kelurahan Leyangan. Di lingkungan perumahan Bukit Leyangan Damai, sudah ada empat warga satu blok yang terserang penyakit cikungunya ini.
“Termasuk saya sendiri juga sudah terkena penykit ini,” ungkap Tri Kusmanto (40) salah seorang warga Perum Bukit Leyangan Damai, Jumat (7/2).
Awalnya, jelas Tri Kusmanto, dia hanya mengeluhkan pusing dan demam tinggi. Setelah berlangsung beberapa hari, badan mulai terasa sakit dan linu. Terutama di persendian tangan dan kaki. “Setelah saya periksa ke dokter, ternyata menderita penyakit cikungunya,” katanya.
Keluhan dan gejala yang sama, lanjut Tri Kusmanto, juga dirasakan beberapa tetangga yang tinggal di satu blok. Rata-rata selisihnya hanya sekitar dua sampai tiga hari.
Hasil pemeriksaan dokter juga mengindikasikan gangguan kesehatan yang dialami tetangganya tersebut terserang wabah penyakit cikungunya. “Kami berharap, Dinas Kesehatan atau puskesmas segera melakukan fogging untuk mencegah penyebaran penyakit ini,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Gunadi meminta warga tidak panik dengan merebaknya cikungunya.“Sebenarnya tidak bahaya, biasanya hanya seminggu sampai 10 hari akan sembuh,” katanya saat dikonfirmasi di Ungaran.