REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekjen PBB, Ban Ki-moon, Kamis mengecam serangan terhadap para warga sipil di Suriah, terutama serangan udara yang menggunakan bom-bom tandan.
''Lebih dari 250 orang, termasuk 76 anak-anak tewas dalam enam hari akibat serangan bom tanda oleh pasukan pemerintah di kota Aleppo,'' kata kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
"Sekjen mengikuti dengan cemas atas perang yang meningkat di Suriah, yang paling disesalkan serangan-serangan udara yang dilakukan sekarang dan penggunaan bom-bom tandan yang memberikan dampak kejam dan sangat merusak pada daerah-daerah permukiman," kata juru bicara Ban, Martin Nesirky.
"Ia kembali mengecam penggunaan senjata yang sembarangan terhadap para warga sipil, melanggar kewajiban-kewajiban berdasarkan hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional," kata Nesirky.
"Semua warga sipil harus dilindungi dalam situasi apapun."
Serangan-serangan bom yang dimulai Sabtu lalu itu menimbulkan eksodus massal dari bagian-bagian kota itu yang paling banyak diserang.
Ban mendesak semua pihak segera berusaha meredakan aksi kekerasan dan mencarikan satu resolusi damai atas konflik berdarah yang telah berlangsung hampir tiga tahun itu.
"Sekjen kembali mengulangi bahwa aksi kekerasan yang lebih jauh membantu agenda-agenda mereka yang menganggap cara-cara militer itu sebagai satu-satunya jalan ke depan, dengan mengorbankan rakyat Suriah," kata Nesirky.