REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang menyatakan okupansi atau tingkat keterisian penumpang saat banjir beberapa waktu lalu justru mengalami kenaikan.
"Okupansi penumpang naik saat banjir melanda beberapa wilayah pantura beberapa waktu lalu. Naiknya sekitar 20 persen," kata Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang, Eko Budiyanto, di Semarang, Jumat.
Dia mengatakan keterisian penumpang pada hari-hari biasa berkisar antara 60-70 persen dari kapasitas. Ia mencontohkan Kereta Api (KA) Fajar Utama jurusan Semarang-Jakarta kelas bisnis yang setiap gerbongnya memiliki kapasitas 68 penumpang. Sementara, satu rangkaian KA itu menarik 7-8 gerbong.
"Saat banjir yang terjadi di beberapa wilayah pantura, okupansi penumpang KA bisa mencapai 80-90 persen dari kapasitas,'' katanya. ''Mungkin karena akses jalan raya susah ditempuh akibat banjir."
Banjir, kata dia, juga mengakibatkan jalan-jalan menjadi rusak sehingga kemungkinan menyebabkan banyak orang yang semula menggunakan kendaraan, seperti mobil dan motor, kemudian beralih ke angkutan KA.
"Beberapa penumpang mengaku lebih memilih KA karena akses jalan raya susah ditebak karena banjir dan banyak jalan rusak itu. Namun, sekarang ini okupansi sudah kembali seperti biasa," katanya.