REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Ribuan ternak puyuh di Desa Pakis, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mati mendadak selama sepekan terakhir, diduga akibat serangan flu burung.
Kasus kematian ternak puyuh itu telah dilaporkan ke dinas peternakan setempat, namun sejauh ini belum ada tindakan dilakukan. "Total jumlah burung puyuh milik peternak yang mati mencapai lebih dari 1.500 ekor," kata Sujak, salah satu peternak.
Menurut beberapa peternak, matinya ribuan ekor burung puyuh milik mereka terjadi tidak lebih dari satu minggu.
Wawan, peternak lain menceritakan ratusan ekor burung puyuh miliknya yang masih produksi tiba-tiba mati mendadak.
Wawan dan sejumlah peternak lain sampai saat ini tidak tahu penyebab pasti matinya ribuan ekor ternak burung puyuh mereka. "Kalau penyebab pastinya kami tidak tahu," kata Wawan.
Berbagai upaya pencegahan sebenarnya sudah dilakukan untuk mengobati burung puyuh yang masih hidup. Namun hasilnya sejauh ini nihil. Burung puyuh hasil pembiakan mereka tetap mati, dengan ciri-ciri kepala hingga tubuh membiru.
"Yang mati kondisinya seperti itu, entah apa penyakitnya. Kami menduga sejenis flu burung," kata Wawan. Terkait kasus kematian ribuan ternak puyuh ini, pihak Dinas Peternakan belum bisa dikonfirmasi.