Jumat 07 Feb 2014 21:04 WIB

Rieke Diah Pitaloka: Politik Uang Persoalan Pemilu 2014

Rieke Diah Pitaloka
Foto: Antara
Rieke Diah Pitaloka

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, menilai politik uang menjadi salah satu persoalan penting yang harus mendapat perhatian semua kalangan menjelang Pemilu 2014.

"Politik transaksional atau politik uang masih menjadi momok karena saya sendiri di daerah pemilihan masih menemui itu," kata Rieke saat menjadi salah seorang pemateri dalam lokakarya yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam rangka Hari Pers Nasional 2014 di Bengkulu, Jumat.

Ia mengatakan sebagai politisi yang kembali maju menjadi calon anggota legislatif pada Pemilu 2014, masih menemukan maraknya politik uang di kalangan masyarakat.

Bahkan caleg dari PDIP ini mengatakan saat turun ke daerah pemilihannya di Jawa Barat, masyarakat dengan terang-terangan meminta sejumlah uang.

"Jika masyarakat memilih calon anggota legislatif karena sejumlah uang, maka akan terpilih politisi transaksional," tukas dia.

Hal itu, kata dia, dipastikan akan memicu korupsi yang lebih besar saat terpilih sebagai anggota legislatif.

Rieke mengatakan saat turun ke daerah pemilihan, ia senantiasa mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan cerdas. Memilih calon berdasarkan program dan visi misi jika terpilih menjadi anggota legislatif menurutnya lebih bijak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement