Jumat 07 Feb 2014 22:24 WIB

Penggusuran Rumah Warga Palestina Meningkat 43 Persen

Seorang pejuang Palestina melemparkan batu melawan tentara Israel saat menggelar aksi protes menentang ekspansi pemukiman Yahudi Halamish di Tepi Barat, Ramallah, Jumat (6/4).
Foto: AP/Majdi Mohammed
Seorang pejuang Palestina melemparkan batu melawan tentara Israel saat menggelar aksi protes menentang ekspansi pemukiman Yahudi Halamish di Tepi Barat, Ramallah, Jumat (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Komite Palang Merah Internasional melaporkan proses penggusuran rumah-rumah Palestina makin bertambah sejak dimulainya perundingan pada Agustus lalu. Peningkatannya sekitar 43 persen.

Dalam keterangannya pada Jumat (7/2), Komite menyebutkan penggusuran rumah dan upaya menghambat bantuan mendorong komite palang merah membuat keputusan menunda penyerahan kemah kepada warga Palestina yang dijadikan sasaran penggusuran di Aghwar.

Sebagai organisasi lokal dan internasional, organisasi palang merah menyerukan untuk menghentikan penggusuran rumah-rumah warga Palestina.

''Mereka menuntut pihak Israel memberikan ijin sampainya bantuan kemanusiaan segera tanpa hambatan kepada pihak Palestina yang membutuhkan,'' sebut laporan Infopalestina.

Badan PBB Urusan Kemanusiaan (OTCHA) menyebutkan sebanyak 286 infrastruktur Palestina digusur antara 28 Juli sampai 31 Desember 2013, yang menyebabkan terusirnya 452 orang, sama seperti tahun sebelumnya, 2012, terjadi penggusuran 200 rumah dan pengusiran 260 orang Palestina.

Sementara secara keseluruhan pada 2013 terjadi penggusuran sebanyak 390 rumah dan pada tahun sebelumnya sebanyak 279 rumah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement