Jumat 07 Feb 2014 23:35 WIB

Penghancuran Rumah Palestina oleh Israel Tertinggi Dalam Lima Tahun

Pasukan keamanan Israel menahan seorang aktivis Palestina yang menentang pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat, Burin, Palestina.
Foto: AP/Nasser Shiyoukhi
Pasukan keamanan Israel menahan seorang aktivis Palestina yang menentang pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat, Burin, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Badan bantuan bekerja di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang diduduki Israel, Jumat waktu setempat menyatakan khawatir atas lonjakan penghancuran rumah Palestina oleh penguasa Yahudi itu bertepatan dengan perundingan perdamaian dukungan Amerika Serikat.

Pernyataan 25 badan bantuan itu mengatakan jumlah penghancuran meningkat hampir setengah dan pengusiran warga Palestina hampir tigaperempat sejak Juli 2013, saat pembicaraan dimulai, hingga akhir tahun itu, jika dibandingkan dengan masa sama pada 2012.

''Dari 663 gedung Palestina, yang dirobohkan pada tahun lalu, angka tertinggi dalam lima tahun, 122 dibangun dengan bantuan penyumbang dunia,'' kata kelompok itu.

Palang Merah Dunia pada pekan ini mengumumkan akan berhenti memberikan tenda untuk warga Palestina korban penghancuran di wilayah Tepi Barat berbatasan dengan Yordania, dengan mengutip penghancuran dan penyitaan bantuan oleh Israel.

"Badan bantuan dunia dan setempat menghadapi pembatasan semakin parah dalam menanggapi kebutuhan, yang diciptakan pembongkaran melanggar hukum terhadap bangunan warga, yang melanggar kewajiban Israel membantu pengiriman bantuan," kata kelompok itu, termasuk Oxfam dan Christian Aid.

Pejabat tentara dan pemerintah Israel belum menanggapi permintaan tanggapan. Israel merebut Tepi Barat dan Yerusalem Timur, bersama dengan Jalur Gaza, dalam perang 1967.

Negara yahudi itu keluar dari Gaza pada 2005 dan daerah kantong itu sekarang diperintah gerakan Hamas, yang menentang upaya perdamaian Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

sumber : Antara/Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement