REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Lebih dari 80 orang diungsikan dari kota yang dilanda pertempuran di Suriah, Homs, pada Jumat (7/2) setelah mereka bertahan hidup selama hampir dua tahun.
Banyak orang lagi diperkirakan akan pergi berdasarkan gencatan senjata tiga-hari yang memungkinkan orang pergi dan bantuan masuk.
"PBB dapat mengkonfirmasi 83 orang diungsikan dari Kota Tua Homs hari ini, selama jeda kemanusiaan tiga-hari yang disepakati antara semua pihak yang terlibat konflik," kata Farhan Haq, Penjabat Wakil Juru Bicara PBB, dalam taklimat harian.
"Semua orang tersebut --perempuan, anak-anak dan orang tua-- kemudian dikirim ke berbagai tempat yang mereka pilih, dengan dikawal oleh staf PBB dan Bulan Sabit Merah Suriah," kata Farhan Haq sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Sabtu.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat PBB, Valerie Amos, menyambut baik operasi pada Jumat tersebut sebagai satu terobosan. Sebuah langkah maju kecil tapi penting sejalan dengan hukum kemanusiaan internasional.
"Amos terus menyerukan pengungsi sukarela dan semua warga sipil serta akses penuh buat pekerja kemanusiaan guna membantu orang yang terjebak dalam situasi serupa di seluruh Suria," katanya.