Sabtu 08 Feb 2014 21:12 WIB

Polisi Usut Hoax Penyusutan Laut Pantai Karangantu

Rep: Asep Nurzaman/ Red: Joko Sadewo
Laut (ilustrasi)
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Laut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Polisi tengah menyelidiki sumber pertama berita bohong (hoax) tentang penyusutan air laut sejauh lebih satu kilometer  di Pantai Karangantu, Kota Serang, Banten.

Berita dramatis yang menimbulkan kekhawatiran terjadi tsunami itu muncul di berbagai media lokal dan nasional serta social media sejak 5 Februari. "Soal ancaman bencana itu, baru isu saja sudah menimbulkan kepanikan dan kerugian yang besar," ungkap Kepala Satuan Polair Polres Serang, AKP Gusti NS, yang bermarkas di Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu, Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Sabtu (8/2).

Dia memastikan bahwa berita itu hoax. "Saya sampai di telepon Mabes Polri tentang kebenaran berita tersebut. Karena itu kami akan dalami siapa penyebar pertama isu yang tidak bertanggung jawab itu," katanya.

Kepala Satuan Meteorologi Klas I Serang, Parmin, juga mengaku disibukkan oleh telepon warga dan pengusaha hotel. "Warga Karangantu sendiri tidak panik karena bisa tahu langsung kenyataan di kapangan. Tapi warga yang jauh menjadi ikut terancam tsunami," katanya.

Ketika isu itu pertama kali muncul di televisi pada 5 Februari lalu, Parmin mendapat telepon dari Camat Labuan, Pandeglang, Banten.  Sang camat mengabarkan bahwa di wilayahnya sudah ada warga satu kampung yang dekat dengan pantai bersiap mengungsi ke dataran tinggi untuk menghindari tsunami.

"Padahal ketika itu tidak ada gempa dan peringatan akan terjadi tsunami," kata Parmin.

Sampai hari ini dia mengaku masih sibuk menenangkan banyak pihak agar tidak percaya pada berita hoax tetang Pantai Karangantu dan ancaman tsunami. "Tadi malam kami juga mendatangi pengelola sejumlah hotel di Kota Serang untuk memberikan klarifikasi. Tamu mereka kan banyak yang mau membatalkan booking kamar di akhir pekan ini," ungkap Parmin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement