Sabtu 08 Feb 2014 21:36 WIB

DPW Jakarta Dukung Suryadharma Ali Jadi Capres

Rep: Amri Amrullah/ Red: Maman Sudiaman
  Peserta Mukernas PPP berdoa bersama dalam 'Musyawarah Kerja Nasional II DPP P3' di Hotel Grand Preanger, Bandung, Jumat (7/2).  (Republika/Edi Yusuf)
Peserta Mukernas PPP berdoa bersama dalam 'Musyawarah Kerja Nasional II DPP P3' di Hotel Grand Preanger, Bandung, Jumat (7/2). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dukungan ke Suryadharma Ali sebagai calon presiden (capres) di Mukernas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar di Bandung terus menguat. Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PPP Lunggana atau yang akrab dipanggil Haji Lulung mengatakan DPW Jakarta mendukung pengusungan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali sebagai calon presiden (Capres).

Ditemui di sela-sela Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas), di Hotel Grand Preanger, Kota Bandung, Jawa Barat, Haji Lulung mengakui sebagai partai yang dimiliki kader sudah seharusnya ketua umum PPP diusung sebagai calon presiden.

"Ini kan partai kader, ya kita dukung, sambil menunggu usulan teman-teman lain soal capres," katanya, Sabtu (8/2).

Pada Mukernas II DPP PPP rencananya juga akan dibahas siapa yang akan maju di pemilihan presiden mewakili PPP. Ada kader yang berharap seperti Haji Lulung, yakni mengusung Suryadharma Ali diusung sebagai capres, ada juga yang berharap PPP mengusung capres dari luar partai seperti mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.

Pada Mukernas tersebut juga dibahas soal kapan baiknya nama capres dari PPP harus diumumkan. Haji Lulung sendiri berharap nama capres segera diumumkan.

"Mudah-mudahan kalau diumumkan segera, bisa meningkatkan elektabilitas partai," ujarnya.

Pembahasan soal kapan nama tersebut diumumkan kata dia hingga kini belum selesai. Ada sejumlah pihak yang berharap pengumuman nama capres dilakukan setelah pemilu legislatif, karena partai harus mempertimbangkan perolehan suara untuk mengusung capres.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement