REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Tim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat memantau langsung kondisi surutnya air laut di Pantai Karangantu, Kota Serang, untuk memastikan bahwa kondisi tersebut fenomena biasa.
"Saya tegaskan kondisi air laut surut ini tidak ada kaitannya dengan masalah kegempaan. Ini fenomena pasang surut biasa," kata Kepala Pusat Seismologi Teknik dan Geo Potensial BMKG, Jaya Murjaya, saat memantau langsung Pantai Karangantu di Kota Serang, Banten, Sabtu.
Ia mengatakan pasang surut air laut tersebut merupakan fenomena biasa yang terjadi setiap hari. Dengan demikian, kondisi di Pantai Karangantu juga merupakan hal yang biasa karena tidak ada gempa yang terjadi pada tanggal 5 Februari 2014.
"Air laut pasang surut itu banyak faktor, namun kondisi di sini dari faktor kegempaan gugur semua. Ini wajar-wajar saja," kata Kepala Balai Besar Meteorolig dan Geofisika BMKG, Joko Siswanto.
Kedatangan tim dari BMKG Pusat ke Pantai Karangantu tersebut untuk memastikan dan menjelaskan secara langsung kepada pihak terkait dan masyarakat sekitar terkait penyebab surutnya air laut pantai tersebut.
Sebab, kata Joko, adanya pemberitaan dan isu tsunami terkait surutnya air laut di Karangantu itu telah membuat keresahan sejumlah warga khususnya yang berada di sepanjang pantai di wilayah Banten.