REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Lahan yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi tiga tahun silam di Kecamatan Cangkringan akan ditanami kopi. Penanaman kopi tersebut ditarget dapat mencakup lahan seluas 50 hektare.
Penanaman kopi dilakukan untuk mengembalikan potensi wilayah Cangkringan. Penanaman kopi akan melibatkan masyarakat dan menggunakan dana dari pemerintah pusat. "Kami akan memberi bantuan sosial dan mendampingi warga untuk menanam," ujar Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DP2K) Sleman, Widi Sutikno, akhir pekan lalu.
Bantuan sosial akan diberikan sebesar Rp 7 juta per hektar. Bantuan tersebut ditawarkan untuk warga di Dusun Petung, Kepuharjo, Sleman. Namun, bantuan tidak menutup kemungkinan diberikan kepada warga lain di lereng Merapi.
Penanaman tersebut untuk mengembalikan produksi kopi jenis Arabica di lereng Merapi. Widi mengatakan kopi Arabica tersebut sudah memiliki pasar sebelum erupsi Merapi. Ke depan, DP2K akan memfasilitasi penanaman hingga pasca panen kopi.
Kepala Bidang Kehutanan dan Perkebunan DP2K, Rofiq Andriyanto mengatakan pihaknya juga menawarkan kepada warga lereng Merapi untuk menanam cengkeh. "Kami memberikan pilihan kepada warga, mau menanam kopi atau cengkeh," ujarnya. Saat ini, program bantuan sosial tersebut masih dalam tahap pendataan.