REPUBLIKA.CO.ID, SINGARAJA -- Sebanyak 38 korban keracunan makanan di Desa Patemon, Kabupaten Buleleng, masih dirawat di sejumlah rumah sakit di wilayah Bali utara itu.
Hingga Ahad (9/2) sore di RS Santhi Graha, Seririt, masih terdapat 31 korban keracunan massal, sedangkan di RSUD Buleleng di Singaraja terdapat tiga pasien dan RS Paramasidhi ada empat pasien.
Secara keseluruhan korban keracunan akibat makan nasi bungkus yang disuguhkan dalam ritual keagamaan di Desa Patemon, Kecamatan Seririt, itu berjumlah 67 orang.
Namun sebagian di antara para korban sudah diizinkan pulang setelah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Buleleng.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat mengunjungi korban keracunan di RSUD Buleleng, Sabtu (8/2) malam, menyatakan kesediannya menanggung biaya perawatan semua korban melalui Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM)
"Tidak ada kesengajaan dalam musibah ini. Buktinya, tukang masak yang menyiapkan nasi bungkus pun terkena imbas keracunan makanan," ujarnya didampingi Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Wakil Bupati Nyoman Sutjidra. Gubernur berharap semua korban dapat perawatan maksimal melalui program JKBM tersebut.