Senin 10 Feb 2014 10:52 WIB

Soal Transjakarta Bekas, Jokowi Minta Dishub Tanggung Jawab

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Fernan Rahadi
Joko Widodo
Foto: Republika/Wihdan
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, ia telah mengirim tim untuk memeriksa kondisi bus Transjakarta serta Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang diduga bekas. Jokowi mengatakan, apabila hal itu terbukti, maka ia meminta Dinas Perhubungan (Dishub) bertanggung jawab.

"Kalau benar, mesti ada yang bertanggung jawab," kata dia di Balai Kota, Senin (10/2).

Jokowi mengaku, ia belum menerima laporan dari Inspektorat yang ia tugaskan untuk memeriksa bus yang diduga bekas tersebut. Mantan Wali Kota Solo itu berencana akan mengecek langsung kondisi bus bersama tim pengadaan barang.

Seperti diketahui, lima unit bus Transjakarta dan delapan unit BKTB yang baru saja dibeli Dishub diduga barang bekas. Sebab, meski baru saja dioperasikan pada Januari lalu, bus-bus yang dibeli di Cina itu kondisinya sudah tidak prima, seperti badan bus sudah berkarat, kaca spion pecah, tutup speedometer kendur, oli power steering berkarat, turbo sensor berkarat, dan tata letak kabel berantakan.

Pada 2013 lalu, Dishub membeli 310 unit bus Transjakarta dan 346 unit BKTB. Dari jumlah tersebut, baru 90 unit bus Transjakarta dan 18 unit BKTB yang sudah dioperasikan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement