REPUBLIKA.CO.ID, WONOGIRI -- Kabupaten Wonogiri termasuk 10 kabupaten/kota se-Indonesia dinilai kategori terbaik dalam realisasi bidang pendidikan Islam.
Atas prestasinya itu, wilayah di Propinsi Jawa Tengah terpinggir bagian Selatan penghasil gaplek tersebut, mendapat penghargaan dari Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Berkat Kabupaten Wonogiri selain memperoleh penilaian terbaik di bidang pendidikan Islam, juga berkesempatan pula memperoleh Anugrah Amal Bhakti Pendidikan dari Kementerian Agama RI bersama 10 daerah tersebut.
Lengkapnya, ke-sepuluh penerima penghargaan itu, adalah Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Batang, Kota Ternate, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Berau, Kabupaten Kuningan, dan Kota Semarang.
Proses untuk menerima penghargaan ini, awalnya lewat pengisian kuisioner yang memuat kebijakan pemkab terhadap perkembangan lembaga pendidikan formal maupun non formal.
Setelah dilakukan cek lapangan, kemudian Bupati Danar Rahmanto, presentasi ke Kemeterian Agama Desember 2013 lalu. ''Saat ini, kita sudah menerima penghargaan,'' kata Suharno,Plt Sekda Kabupaten Wonogiri, Senin (10/1).
Indikator penentu keberhasilan, kata Suharno, meliputi visi dan misi bupati, regulasi pemkab yang prospektif terhadap perkembangan pengembangan pendidikan Islam, serta kesadaran masyarakat. Salah satu program inovatif dari Kabupaten Wonogiri yang menjadi daya tarik, adalah program 'Dusunku Beriman'.
Program 'Dusunku Beriman, ini pelaksanaan di lapangan berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Jadi, gambaran kegiatan 'Dusunku Beriman' ini Pemkab mengalokasikan anggaran untuk seluruh dusun yang ada di Kabupaten Wonogiri lewat kegiatan memberikan pelajaran kepada satu dusun sebagai proyek percontohan secara kontinyu.
Kegiatan berlangsung selama tiga bulan berturut-turut. Warga Muslim harus bebas dari buta huruf Alquran berkat kegiatan pembelajaran ini.
Program ini mendapat apresiasi yang luar biasa dari daerah lain. Pengelola kegiatan diminta membawakan presentasi kepada pengurus dusun lain. Sehingga menjadi daya tarik untuk melakukan kegiatan serupa.
Kegiatan keagamaan ini, sejalan dengan visi Bupati Wonogiri yang ingin menciptakan masyarakat yang berkualitas dan berakhlak mulia.
Kebijakan pemkab terhadap pendidikan Islam, juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Contohnya saja, memfasilitasi bantuan 84 masjid, mushalla, dan 26 TPQ (Taman Pendidikan Qur'an).
Di samping itu juga terus dilanjutkan memfasilitasi bantuan 190 masjid, mushalla dan 20 TPQ (2011), memfasilitasi bantuan 290 masjid, mushalla, 247 TPQ, 20 Madrasah Diniyah, 11 Ponpes (2012), serta memfasilitasi bantuan 304 masjid, mushalla, 275 TPQ, delapan Madrasah Diniyah, 12 Ponpes (2013).
Tahun 2014, Pemkab Wonogiri merencanakan untuk bantuan hibah Sarpras (Sarana dan Prasarana) keagamaan 234 masjid dan rehab Masjid Agung, 86 TPQ, lima Madin, dan lima Ponpes.
Berkat kepedulian dan keberpihakan pendidikan agama Islam non formal demikian, Kabupaten Wonogiri layak mendapat penilaian terbaik.
Penghargaan ini, menurut Suharno, justru memacu Pemerintak Kabupaten Wonogiri untuk meningkatkan pemberian bantuan dan kegiatan dalam pembangunan keagamaan.