Senin 10 Feb 2014 14:29 WIB

Tiga Proyek Percepatan PLTP Ditargetkan Beroperasi 2014

Pembangkit listrik panas bumi atau geothermal
Pembangkit listrik panas bumi atau geothermal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan tiga proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dengan total kapasitas 62 MW akan beroperasi 2014.

Dirjen Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Rida Mulyana di Jakarta, Senin (10/2) mengatakan, ketiga proyek PLTP tersebut adalah Patuha berkapasitas 55 MW, Ulumbu 2x2,5 MW, dan Cibuni 2 MW. "Patuha akan menjadi proyek pertama program percepatan tahap kedua yang selesai," ucapnya.

Proyek PLTP yang masuk program percepatan pembangunan pembangkit 10 ribu MW tahap kedua mencakup 52 unit dengan total kapasitas 4.965 MW. Penyelesaian keseluruhan proyek PLTP ditargetkan selesai 2025. Proyek PLTP Patuha di Pengalengan, Jabar dikembangin PT Geo Dipa.

Saat ini, status proyek adalah tahap rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC). "Patuha akan beroperasi Juni ini," ujarnya seraya menambahkan bahwa pengoperasian Patuha berkapasitas 55 MW merupakan tahap awal.

Ke depan, kapasitas Patuha akan dikembangkan hingga bertambah 110 MW pada 2019. Sementara, PLTP Ulumbu di NTT yang dikerjakan PT PLN (Persero) sedang tahap komisioning di kedua unitnya dengan target operasi Agustus 2014. Ulumbu sebelumnya sudah beroperasi pada 2012 dengan kapasitas 5 MW.

Terakhir, PLTP Cibuni juga di Pengalengan, Jabar dikerjakan PT KJK Teknosa saat ini sedang tahap eksploitasi dan akan beroperasi Desember 2014. "Lalu, kapasitas Cibuni direncanakan bertambah 30 MW pada 2017," ujarnya.

Rida menambahkan pada 2013, PLTP yang beroperasi hanya satu proyek yakni Mataloko, NTT dengan kapasitas 2,5 MW. Sampai akhir 2013, kapasitas PLTP sebesar 1.343,5 MW. Sedang, pada 2015, kapasitas PLTP bertambah 35 MW yang berasal dari Kamojang-Darajat unit 5 di Jabar. Kamojang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

Saat ini, Kamojang unit 1-4 sudah beroperasi dengan kapasitas total 200 MW. Untuk 2016, pemerintah menargetkan pengoperasian proyek percepatan PLTP 279 MW, lalu 2017 553,5 MW, dan 2018 1.213,5 MW. "Tambahan kapasitas PLTP mencapai puncaknya pada 2019 yakni 1.440 MW, sebelum turun menjadi di 2020 sebesar 890 MW," paparnya.

Selanjutnya pada 2021, kapasitas PLTP bertambah 264 MW, 2022 339 MW, 2023 690 MW, 2024 30 MW, dan 2025 75 MW. "Pada 2025 total kapasitas PLTP mencapai 7.214,5 MW," ujar Rida.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement