Senin 10 Feb 2014 18:08 WIB

Maqam al-Jam'iyyah al-Ilahiyyah (2)

Ilustrasi
Foto: Surftin.com
Ilustrasi

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

Manusia yang sudah mencapai makrifat tingkat lebih tinggi akan memahami sekaligus menyadari sepenuhnya setiap akibat atau kenyataan apa pun yang menimpa dirinya merupakan konsekuensi dirinya sebagai makhluk lokus/mazhhar Allah.

Tidak mungkin manusia secara kolektif bersih dari dosa seperti halnya malaikat.  Manusia sengaja diciptakan untuk mazhhar sejumlah asma dan sifat-sifat Allah. Misalnya, Allah mempunyai nama dan sifat Maha Pencipta (al-Khaliq) dan Maha Pemberi (al-Wahhab).

Sulit kita bayangkan Tuhan Mahapencipta dan Mahapemberi tanpa ada makhluk dan objek yang akan menerima pemberian. Sulit dipahami Allah sebagai Tuhan (Rabb), tanpa ada penyembah-Nya (marbub) atau Ilah tanpa ma'luh.

Demikian pula, Mahapenerima taubat (al-Tawwab), Mahapengampun (al-Gafur), dan Mahapemaaf (al-'Afuw). Asma dan sifat-sifat itu sulit dipahami tanpa ada makhluk pendosa. Rasulullah pernah menjelaskan, “Seandainya semua manusia tidak ada lagi yang berdosa maka Allah akan menciptakan makhluk lain yang berdosa.”

Manusia yang sudah mampu mencapai makrifat tingkat lebih tinggi akan memahami dan sekaligus menyadari sepenuhnya setiap akibat atau kenyataan apa pun yang menimpa dirinya merupakan konsekuensinya sebagai makhluk lokus/mazhar Allah SWT. Tidak mungkin manusia secara kolektif bersih dari dosa seperti halnya malaikat.

Manusia sengaja diciptakan untuk mazhhar sejumlah asma’ dan sifat-sifat Allah. Misalnya, Allah mempunyai nama dan sifat Mahapencipta (al-Khaliq) dan Mahapemberi (al-Wahhab).

Hanya di sini perlu ditegaskan bahwa manusia sebagai makhluk yang ditakdirkan untuk berdosa tidak bisa dijadikan alasan pembenaran dosa. Meskipun Allah at-Tawwab, al-Gafur, dan al-‘Afwu, tetapi Allah juga Mahapembalas (al-Muntaqim) dan Mahaadil (al-‘Adl).

Siapa tahu bukan diri kita yang didatangi Tuhan bukan sebagai al-Tawwab, al-Gafur, dan al-‘Afuw maka malapetaka bagi kita. Namun, jika kita sudah telanjur berdosa maka Allah berhak membukan pintu maaf bagi yang dikehendakinya.

  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement