Senin 10 Feb 2014 18:10 WIB

Nelayan-Wisatawan Diminta Jangan Dekati Krakatau

Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Kepalas Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Desa Hargopancuran, Kabupaten Lampung Selatan, Andi Suardi, mengingatkan nelayan dan wisatawan untuk tidak mendekati gunung aktif di Selat Sunda itu dalam radius satu kilometer, meski aktivitasnya sepanjang Febuari 2014 termasuk normal.

"Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) masih tenang-tenang saja. Intensitas kegempaan tertinggi di Februari terjadi pada tanggal 2 sebanyak 31 dan tanggal 7 sebanyak 46," kata Andi Suardi saat dihubungi dari Bandarlampung, Senin.

Ia menyebutkan sepanjang Februari kegempaan GAK rata-rata di bawah 25. "Kalau pun terjadi peningkatan intensitas kegempaan vulkaniknya, itu disebutkan terjadinya tektonik atau proses gerakan pada kerak bumi. Terjadinya pun kadang kala saja," katanya.

Dia juga menyebutkan GAK masih diselimuti kabut sehingga tak bisa dilakukan pemantauan secara visual. Meski intensitas kegempaannya relatif rendah, ia menegaskan bahwa status Gunung Anak Krakatau masih belum diubah atau tetap masih dalam status waspada, sehingga larangan mendekat dalam radius satu hingga dua kilometer dari gunung tersebut tetap diberlakukan.

Larangan mendekat itu terutama ditujukan bagi para nelayan dan wisatawan asing dan lokal. Dia kembali menegaskan, meski kegempaan gunung api itu cenderung turun, namun kondisi Gunung Anak Krakatau sulit diprediksi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement