REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—Perjuangan polwan muslim untuk mengenakan jilbab menghadapi jalan terjal. Bergemingnya para petinggi Polri menghadapi tuntutan tersebut membuat satu demi satu polwan yang sempat mencoba jilbab dengan terpaksa menanggalkan penutup kepala muslimah mereka.
Beruntung, di lingkungan Polresta Bogor, kebebasan polwan untuk berjilbab masih diberlakukan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolresta Bogor AKBP Bahtiar Ujang Purnama. Menurut Bahtiar, dirinya menghormati pilihan para polwan di lingkungannya yang ingin berjilbab.
“Selama tidak menyolok dan tidak menggangu tugas, saya menghormati pilihan mereka,” tutur Bahtiar ketika dihubungi Republika (Senin, 10/1).
Ketika menyampaikan pernyataannya, Bahtiar nampak begitu hati-hati dengan kalimatnya. Dia mengatakan, meskipun menghormati pilihan anak-anak buahnya untuk berjilbab, dia juga tidak dalam posisi mengarahkan. “Saya menghormati, tapi tidak juga mengarahkan,” ujar dia.
Dimintai tanggapan soal sikap atasannya di tingkat nasional yang seolah menahan terbitnya kebijakan polwan berjilbab, Bahtiar enggan berkomentar. “Saya tidak berani berkomentar untuk hal itu. Itu kewenangan atasan saya,” katanya menambahkan.
Berdasarkan penelusuran Republika, ada empat petugas polwan yang masih mengenakan jilbab di lingkungan Polresta Bogor.