Selasa 11 Feb 2014 06:37 WIB

Ohhh, Unggas Mati di DIY Akibat Iklim Dingin Bukan Karena Flu Burung

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Bilal Ramadhan
Flu Burung jenis H7N9.
Foto: drugdiscovery.com
Flu Burung jenis H7N9.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Sampai saat ini di DIY belum ada laporan adanya kasus Flu Burung  (H5N1) pada unggas seperti itik, enthok maupun  ayam. Meskipun ada kasus kematian pada unggas tetapi hasilnya negatif H5N1 (Avian Influenza). .

"Kami belum mendapat laporan dari teman-teman di Kabupaten/Kota di DIY," kata Koordinator Unit Pengendali Penyakit Avian Influenza (Flu Burung), atau Local Disease Control Center (LDCC) Dinas Pertanian (Distan) DIY, Tri Wahono pada //Republika//, Senin (10/2).

Tri mengakui di beberapa wilayah se-DIY total ada sekitar 400 itik, enthok dan ayam kampung yang mati. Tetapi setelah diperiksa hasilnya negatif Flu Burung , melainkan karena iklim yang dingin. Itik. enthok dan ayam  yang mati tersebut bukan dari peternakan besar, melainkan unggas peliharaan penduduk.

Perincian kematian unggas di DIY adalah di  Banaran Galur Kabupaten Kulonprogo ada 144 ekor itik , di Playen Gunungkidul ada sekitar 24 enthok, ayam kampung di beberapa kecamatan di Bantul, Sleman  dan Kulonprogo.

Menurutnya  ciri-ciri unggas yang mati  di wilayah DIY sekitar Desember2013-Januari 2014 pun berbeda dengan Flu Burung. Biasanya kalau unggas mati disebabkan oleh Flu Burung  lehernya //memelintir// atau memutar.

"Kalau itik, enthok, dan ayam kampung yang mati di DIY akhir-akhir ini pada saat mati leher disembunyikan di sayapnya," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement