REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Gelandang Manchester United Tom Cleverley mengakui ia telah dijadikan kambing hitam setelah timnya terseok-seok belakangan ini. Namun pemain Timnas Inggris itu bertekad untuk membuktikan segala kritik untuknya salah.
Cleverley menjadi korban kritik fans United di media sosial beberapa bulan terakhir ini. Pemain yang sempat bersinar di awal kemunculannya di Old Trafford itu kini tampil tidak terlalu istimewa dan gagal mengangkat timnya dari keterpurukan.
Dalam wawancaranya dengan Daily Mirror, pemain berusia 24 tahun itu mengaku komentar-komentar negatif tentang dirinya adalah sesuatu yang harus diterimanya.
"Saya merasa menjadi seorang kambing hitam. Beberapa orang di media jelas memiliki persepsi saya tidak melakukan banyak hal dalam tim. Jangan salah artikan saya. Saya tahu saya bisa lebih baik tapi orang membesar-besarkan tentang bagaimana saya tidak mencetak cukup gol saat hal itu bukan pekerjaan utama saya dalam tim," ungkap Cleverley dilansir ESPN.
"Saya merasa kecewa saat hal itu pertama kalinya saya rasakan. Tetapi itu adalah sesuatu yang anda harus belajar untuk menerimanya saat tim anda tidak tampil bagus. Pekerjaan saya memang tidak terlihat dalam radar beberapa kali. Saya bukan orang yang akan melewati tiga atau empat pemain, mencetak gol, atau berkeliling menekel pemain lawan seperti Roy Keane."
"Saya berharap fans berada di sisi saya, sehingga hal itu menyakitkan saat anda tumbuh bersama klub dan mencintai klub ini sebanyak suporter klub ini. Akan tetapi terdapat pemain lain dalam skuat ini yang telah melalui hal-hal seperti ini dan mereka memastikan kualitas mereka bersinar-terang. Saya harus mencontoh orang-orang itu. Saya harus belajar menghadapinya dan saya yakin hal itu akan membuat saya lebih kuat pada sisa karier saya."
Cleverley hanya tampil empat kali sepanjang tahun 2014 ini, keempatnya berujung kekalahan untuk United, yakni melawan Tottenham Hotspur dan Stoke City di Liga Primer Inggris, melawan Swansea City di Piala FA, dan melawan Sunderland di Piala Liga Inggris.