REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kementerian Pertanian (Kementan) sedang melakukan antisipasi terhadap penyebaran flu burung. Sejauh ini hasil dari surveilence menunjukkan bahwa virus flu burung yang sedang menjangkiti beberapa daerah bukan jenis virus baru.
Kematian unggas disebabkan virus H5N1 clade 2.1.3 dan kematian itik disebabkan virus H5N1 clade 2.3.2. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro mengatakan virus ini berhasil ditangkal dengan isolat lokal.
Hasil vasksin ini dikatakan lebih efektif dibandingkan vaksin yang ditemukan pada tahun 2011 lalu. "Sehingga kita tidak perlu terlalu panik, sepanjang petrenak melakukan penanganan yang benar, insya allah bisa kita kendalikan," katanya kepada Republika, Selasa (11/2).
Daerah yang terdeteksi terjangkit kasus flu burung telah dilokalisir agar virus tidak menyebar. Peningkatan pengetahuan masyarakat sangat membantu kelancaran antisipasi penyebaran virus flu burung.