REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRAALIA -- Warga di kota-kota besar Australia kini menggalang gerakan "Kartu Petani" sebagai kartu belanja bagi petani di pedalaman yang terkena bencana kekeringan. Gerakan ini merupakan bagian dari Kampanye Balas Jasa untuk petani.
Menurut Charles Alder dari Kampanye Balas Jasa, sumbangan kartu petani ini akan bebas pajak, dan setiap kartu akan diisi kredit belanja hingga 500 dolar (Rp 5 juta lebih). Dengan kartu ini, para petani bisa berbelanja di toko-toko di kampungnya.
"Warga Australian bisa menyumbang uang dan telah melakukan hal ini melalui kartu belanja," kata Alder. "Kami hanya perlu mengatur sumbangan itu dan memasukkannya ke dalam kartu petani, membaginya berdasarkan jumlah anggota keluarga yang meminta bantuan".
Menurut Alder, kartu petani itu akan diisi kredit setiap dua minggu sekali.
"Kami berharap kartu ini digunakan di toko-toko setempat sehingga uang itu bisa berputar di daerah bersangkutan," katanya.
"Kami memiliki data sejumlah petani yang utangnya di toko-toko lokal sudah lebih dari 1000 dolar," kata Alder lagi.