REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa mengaku sudah berbicara dengan menteri luar negeri Papua Nugini menyangkut pembakaran kapal nelayan Indonesia. Ia mencari tahu kebenaran kabar yang beredar sejak pekan lalu.
"Kami kemarin sudah berbicara dengan Menlu Papua Nugini dan menanyakan masalah ini. Seandainya betul, kami menyatakan keprihatinan," kata Marty, Selasa (11/2).
Dalam pembicaraan tersebut, lanjut Marty, Pemerintah Papua Nugini menyatakan komitmen untuk mencari tahu fakta dan permasalahan sebenarnya. Papua Nugini lewat angkatan bersenjatanya di wilayah perbatasan serta atase pertahanan RI akan meninjau langsung insiden tersebut.
Dari keterangan sementara yang berhasil dihimpun, memang ada 10 WNI memasuki wilayah Papua Nugini. Konon mereka hendak melakukan transaksi perdagangan. Tetapi, diketahui dan disergap pihak Papua Nugini.
Mereka dikabarkan dipulangkan dan kapalnya dibakar. Dari 10 orang, baru 5 yang kembali. "Dari 5 orang yang diselamatkan, satu pernah ditahan di Papua Nugini. Bahkan 5 bulan tinggal di KBRI karena terlibat aksi yang melanggar hukum," jelasnya.