REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi masyarakat masih tinggi. Tingginya konsumsi tersebut akan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2014 dapat mencapai 5,72 persen.
Survei konsumen Januari 2014 yang dipublikasikan Bank Indonesia (BI) memperlihatkan konsumsi masyarakat masih kuat. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) meningkat menjadi 116,7 dari 116,5 di bulan sebelumnya.
Kenaikan IKK didorong oleh optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan mendatang, terutama ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan. Hal ini terlihat dari peningkatan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar 1,1 poin menjadi 122,4.
Selain itu, kuatnya konsumsi ini terjadi karena meningkatnya keyakinan konsumen terhadap ketepatan waktu pembelian barang tahan lama dan penghasilan saat ini. Kondisi ini tercermin dari kenaikan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 0,7 poin menjadi 10,9.
Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI Hendy Sulistiowaty mengatakan pada Selasa (11/2), laju konsumsi terjadi pada seluruh sektor bisnis, yakni komunikasi, transportasi, perabot rumah tangga, dan lainnya.
Prospek pertumbuhan ekonomi dikhawatirkan dapat meningkatkan impor barang dan jasa sehingga defisit transaksi berjalan bisa membengkak. Namun, menurut Hendy, laju pertumbuhan itu masih berada dalam tingkatan yang aman bagi stabilitas makro ekonomi nasional.
Dengan masih besarnya konsumsi ini, pelaku usaha akan terdorong ekspansi untuk meningkatkan produktivitasnya. Sehingga investasi meningkat. "Investasi akan terjadi pada segmen-segmen yang mengalami peningkatan konsumsi tadi,” ujar Hendy.