REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Irman Gusman mendukung Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah karena punya dasar kuat sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
"Sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia, kita harus punya mimpi bagaimana menjadikan Indonesia sebagai pusat keuangan ekonomi syariah dunia, paling tidak di Asia dulu. Sekarang pusat ekonomi syariah justru ada di London," kata Irman dalam seminar nasional bertajuk "Peranan DPD RI dalam Membangun Kelembagaan Pendidikan Islam" di kampus UIN Sunan Ampel Surabaya, Selasa.
Menurut dia, ekonomi syariah yang berbasis ajaran Islam akan menjadi peradaban yang unggul. Hal itu, karena ekonomi dunia berbasis kapitalisme dan liberalisme di dunia barat sudah banyak digugat.
"Kapitalisme di Amerika juga sudah digugat karena cenderung mendorong ketamakan manusia. Penguasaan ekonomi dari sistem itu sedikit melahirkan orang kaya tapi banyak mengorbankan ratusan orang miskin," ujarnya.
Oleh karena itu, banyak negara maju saat ini mulai mempraktikkan sistem ekonomi syariah yang diperkenalkan oleh dunia Islam. Prinsip ekonomi syariah yang mengandung prinsip keadilan, kesetaraan dan untuk kesejahteraan dinilai sesuai karena jauh dari riba.
Menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community) 2015, Irman mengimbau anak muda, yang nantinya akan mengambil peran di masa depan, untuk terus meningkatkan daya saing di era globalisasi.
"Yang diperlukan tidak lagi sumber daya alam, tapi sumber daya manusia. Karena kekuatan bangsa yang unggul bukan dari hasil alamnya, tapi sejauh mana kita bisa memanfaatkan sumber daya manusianya," katanya.
Seminar yang didahului lagu "Happy Birthday" untuk Irman Gusman yang berulang tahun ke-52 itu dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari sejumlah kampus di Surabaya seperti UIN Sunan Ampel, Universitas Airlangga dan ITS.
Seminar nasional itu diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pasca Sarjana Indonesia (HMPI) dan Wakil Rektor I UIN Sunan Ampel, M. Syamsul Huda, juga hadir menjadi pembicara.