REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Persib Bandung tak ingin disebut sebagai tim yang hanya jago kandang. Maung Bandung bertekad menghapus predikat tersebut dengan memetik kemenangan dalam laga keempat Indonesia Super League (ISL) di kandang Persik Kediri, Stadion Brawijaya, Rabu (12/2) malam.
Atep dan kawan-kawan memang kerap menemui kesulitan ketika bermain di kandang lawan. Berdasarkan statistik yang ada di situs PT Liga Indonesia, musim lalu Persib hanya mampu memetik empat kemenangan dari 17 laga tandang. Sisanya berakhir dengan tujuh kali imbang dan enam kali kalah.
Catatan tersebut berbanding terbalik ketika menjadi tuan rumah. Persib tampil trengginas dengan meraih 14 kemenangan, dua kali imbang dan hanya menuai satu kekalahan.
Musim ini tak jauh berbeda. Bermain pada laga tandang masih menjadi kekhawatiran pasukan Maung Bandung. Persib nyaris menuai kekalahan pada laga tandang perdananya di markas Persijap Jepara, Ahad (9/2).
Persib lebih dulu tertinggal pada menit ke-56. Persib selamat dari kekalahan berkat gol bunuh diri bek Persijap Catur Rintang pada menit ke-61.
Pelatih Persib Bandung, Jajang Nurjaman, tak menampik hal tersebut. "Mental menjadi masalah ketika bermain di kandang lawan. Kami ingin menghapus predikat itu (jago kandang) dengan memetik kemenangan melawan Persik," ungkap Jajang kepada Republika Online (ROL).
Jajang berharap pasukannya tidak lengah melawan Persik. Atep dan kawan-kawan diminta langsung tancap gas sejak awal pertandingan.
Mantan asisten pelatih Pelita Jaya tersebut tak mau pengalaman dalam laga pertemuan terakhir melawan Persik kembali terulang. Persib kala itu nyaris ditumbangkan Persik dalam babak delapan besar turnamen pramusim Inter Island Cup.
Bertanding di Stadion Manahan Solo, Persib dibuat terkejut setelah Persik mampu memimpin dua gol hingga menit ke-29. Beruntung para pemain Persib kala itu lebih unggul dalam faktor stamina sehingga mampu membalikkan kedudukan menjadi 3-2 melalui gol Makan Konate (42'), Ferdinand Sinaga (53') dan M. Ridwan (86').