REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih Muhammad Luthfi sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Gita Wirjawan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II. SBY meminta agar Luthfi untuk memprioritaskan dalam menstabilkan harga komoditas pangan serta tetap memajukan sektor perdagangan nasional sebagai salah satu pilar perekonomian Indonesia.
"Saya memandang saudara Muhammad Lutfi cakap dan mampu menggantikan Gita Wirjawan sebagai Menteri Perdagangan," kata SBY dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (12/2).
SBY menjelaskan salah satu prioritas yang harus dilakukan Mendag yang baru adalah harus aktif berupa menstabilisasi harga di dalam negeri yang merupakan salah satu aspek sangat penting dalam domain perdagangan.
Ia juga mengemukakan meski ekonomi global belum pulih, tetapi Mendag yang baru juga mesti sekuat tenaga mengamankan ekspor dan membuka pasar baru. Terkait kerja sama internasional, Yudhoyono menghendaki agar kerja sama seperti G20, ASEAN, dan APEC dapat terus berlangsung dengan baik agar kepentingan ekonomi Indonesia dapat terus dipelihara.
"Saya percaya kepada Saudara Lutfi dengan harapan agar perdagangan tetap menjadi pilar perekonomian Republik Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, ia telah melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Muhammad Lutfi dengan didampingi Wakil Presiden Boediono. Lutfi bukanlah orang baru dalam pemerintahannya dan telah berkontribusi antara lain saat menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, dirinya dinilai sanggup memajukan investasi Indonesia saat krisis ekonomi global terjadi kala itu.
Gita Wirjawan, mengundurkan diri dari posisi Menteri Perdagangan karena berencana untuk fokus dalam konvensi Partai Demokrat guna pencalonan capres partai tersebut pada Pemilu 2014. Penggantinya, Muhammad Lutfi sebelumnya pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Jepang serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.