Rabu 12 Feb 2014 15:52 WIB

Sosok Pengganti Gita di Mata Menteri Perindustrian

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Perindustrian MS Hidayat.
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Menteri Perindustrian MS Hidayat.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG- Menteri Perindustrian MS Hidayat menyambut baik penunjukkan M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan yang baru sebagai pengganti Gita Wirjawan. Hidayat menjelaskan, ia bersama Gita dan Lutfi, telah bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membicarakan langkah-langkah yang harus diambil di sisa waktu Kabinet Indonesia Bersatu II.

"Saya rasa dia sanggup (mengemban amanah sebagai menteri perdagangan).  Presiden tentu mengukur itu," kata Hidayat kepada wartawan saat ditemui selepas acara Grand Opening of Sharp New Factory di Karawang International Industrial City (KIIC), Karawang, Jawa Barat, Rabu (12/2).

Hidayat menjelaskan SBY meminta Kemenperin dan Kemendag memperkuat sinergi. Sementara itu Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Mahendra Siregar juga menyambut baik penunjukkan Lutfi.

Hal tersebut disebabkan, sosok Lutfi yang memiliki pengalaman sebagai mantan Kepala BKPM dan mantan Duta Besar RI untuk Jepang, memahami investasi perdagangan dan kaitannya dengan investasi. Selain itu, Mahendra menyebut Lutfi adalah sosok yang berkomitmen untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan investasi dengan baik.

Lutfi pun dinilai Mahendra sebagai sosok yang memahami birokrasi di Indonesia seturut pengalamannya sebagai mantan Kepala BKPM. "Kami siap bekerja sama dan bersinergii dengan Kemendag di bawah pimpinan Pak Lutfi," jelas Mahendra.

Presiden SBY pada hari ini mengumumkan penunjukkan Lutfi sebagai mendag menggantikan Gita yang mundur efektif 1 Februari 2014. Dalam konferensi pers saat mengumumkan pengunduran dirinya, Gita mengaku ingin menghindari konflik kepentingan seturut partisipasinya sebagai peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement