REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin mengkritik pemerintah Amerika Serikat (AS) tekait masih ada upaya jeneralisasi Islam dengan kelompok garis keras dan fundamentalis.
Kritik ini disampaikan Din Syamsuddin saat menerima Duta Besar AS untuk Indonesia yang baru Robert O Blake di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng Jakarta Pusat, Rabu (12/2).
"Jangan salah melihat Islam dan selalu menjeneralisasi islam dengan kekerasan dan kelompok fundamental termasuk menggunakan istilah yang seringkali salah," kata Din sesaat setelah melakukan diskusi dengan Dubes AS, Robert O Blake.
Din menegaskan Islam tidak bisa dijeneralisasikan. Termasuk menggunakan istilah yang tidak tepat. Seperti menggunakan istilah Alqaeda, Islam teroris dan Wahabi.