REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah bersama Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Sragen terus memperketat pengawasan lalu lintas unggas.
Hal ini menjadi salah satu langkah yang dilakukan untuk mengisolasi penyebaran serangan flu burung yang telah menyerang ternak ungas, seperti itik dan ayam di Kabupaten Sragen.
“Unggas dari Sragen ini keluar masuk, artinya selain mengirim ke luar daerah, Sragen juga menerima unggas ternak dari daerah lain,” tegas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Whitono, di Semarang, Rabu (12/2).
Menyikapi hal ini, lanjutnya, perlu ada upaya isolasi yang ketat agar penyakit flu burung yang sudah menyerang sejumlah kecamatan di kabupaten Sragen ini menyebar ke daerah lain.
Baik di lingkup Jawa Tengah sendiri, maupun daerah lain di luar Jawa Tengah. Tanpa pengawasan lalulintas unggas yang ketat, bukan tidak mungkin serangan flu burung ini akan meluas, di luar wilayah Kabupaten Sragen.
Terkait pengawasan ini, tambah Whitono, pihaknya telah menginstruksikan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, melalui Disnakkan setempat, untuk terus memantau pintu masuk dan pintu keluar lalu lintas ternak unggas ini.
Pemkab Sragen juga diimbau untuk terus melaporkan perkembangan yang terjadi di lapangan, terkait dengan upaya penanganan terhadap munculnya kasus flu burung yang mengakibatkan kematian ribuan itik ini.