REPUBLIKA.CO.ID, HILLA -- Sedikitnya 17 warga sipil dan tentara tewas dalam serangan bom di pinggir jalan di Irak. Reuters melaporkan, hingga kini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Kekerasan sudah menjadi metode dalam penggulingan kekuasaan di Irak. Tahun lalu merupakan yang paling berdarah sejak 2008 setelah perang sektarian mulai reda.
Sejumlah insiden berdarah sempat dirangkum kepolisian dan tim medis pada 2013. Sebuah bom pinggir jalan meledak tepatnya di dekat patroli mereka di kota Mussayab, 60 km (40 mil) selatan Baghdad, enam tentara tewas seketika.
Di bagian utara di Tuz Khurmato, dua ledakan bom terpisah menewaskan enam orang. Di Salman Pak, 45 km (25 mil) selatan Baghdad, sebuah bom mobil meledak di area keramaian, dua orang tewas.
Di Buhriz, 60 km (35 mil) timur laut dari Baghdad, dua orang lainnya tewas akibat bom yang melekat pada kendaraan mereka.
Ikuti Whatsapp Channel Republika