REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI -- Eksodus besar-besaran yang dilakukan oleh warga Islam di Republik Afrika Tengah menyebabkan krisis kelaparan di negara tersebut. Program Pangan Dunia PBB telah mulai mengirimkan bantuan makanan ke Afrika Tengah dari Kamerun.
Pengiriman makanan ini akan tiba pertama kali pada Rabu. Dilansir dari BBC, Kamis (13/2), mereka akan mengirimkan 1.800 ton sereal dalam beberapa minggu. Namun, menurut mereka jumlah tersebut masih sangat kurang.
Program Pangan Dunia menyebutkan warga Afrika Tengah membutuhkan 10 kali lipat dari jumlah makanan yang dikirimkan itu. Kepergian warga Muslim yang mayoritas merupakan pedagang memicu krisis pangan di negara tersebut.
Afrika Tengah kini tengah mengalami krisis kemanusiaan karena sedikitnya persediaan bahan makanan di negara itu. Bahkan para saksi mengatakan puluhan kios di pasar Bangui tampak kosong.
Satu-satunya daging yang dapat ditemukan hanya daging babi. Itu pun dalam jumlah yang terbatas. Dilaporkan, sekitar 1.3 juta warga atau seperempat dari populasi Afrika Tengah, membutuhkan bantuan makanan.
Kondisi ini menunjukan adanya masalah yang muncul di Afrika Tengah ketika mayoritas warga Muslimnya pergi. Afrika Tengah merupakan negara yang kaya sumber daya alamnya seperti emas, diamon, dll. Namun, kerusuhan yang terjadi beberapa dekade ini menyebabkan masyarakatnya hidup dalam kemiskinan.