REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Dua rumah sakit di Jakarta yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan dan Cengkareng dikabarkan menolak perawatan dua kakak beradik penderita HIV pada Selasa (11/2) lalu. Penolakan ini dikabarkan dengan alasan tidak memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Padahal dua anak tersebut merupakan yatim piatu dan saat ini dirawat oleh neneknya yang hanya bekerja sebagai buruh cuci. Dua anak ini merupakan tiga bersaudara, namun satu anak lainnya tidak menderita HIV seperti yang diderita dua saudara lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati membantah RSUD Cengkareng dan Tarakan telah menolak untuk merawat dua anak tersebut. Menurutnya dua anak tersebut kini sudah mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.
Saat ini anak berinisial N sudah mendapatkan perawatan medis di RSUD Cengkareng. Sedangkan anak lainnya, berinisial L, menurut tim dokter tidak perlu rawat inap di rumah sakit sehingga cukup melakukan rawat jalan saja.
Adapun si bungsu dalam keadaan sehat karena tidak menderita penyakit HIV dan tidak memerlukan perawatan apa pun. "Saya sudah mengecek langsung, dan kondisi N di RSUD Cengkareng sudah membaik," kata Dien lewat pesan singkat kepada Republika, Kamis (13/2).
Mengenai penolakan perawatan, keduanya dibawa ke RSUD Tarakan saat rumah sakit tidak bisa menerima dengan alasan tempat tidur penuh. Bukan karena mereka tidak memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS).
Kemudian, nenek yang merawat mereka akhirnya membawa keduanya ke RSUD Cengkareng. Ia mengklaim pihak rumah sakit langsung menerima dan melayani mereka. "Ketiga anak tersebut sudah punya Kartu Jakarta Sehat (KJS) sehingga dapat digunakan untuk pelayanan kesehatan," kelit Dien.