Kamis 13 Feb 2014 13:49 WIB

Pemilih Tradisional Masih Pilih Parpol Islam

Rep: Elba Damhuri/ Red: Bilal Ramadhan
Partai Islam
Partai Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Masa depan partai politik (parpol) Islam pada pemilu 2014 tidak bisa lepas dari konstelasi politik di tingkat lokal maupun nasional. Pengajar komunikasi politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten, Iman Mukhroman mengatakan pada konstelasi politik lokal dengan mayoritas pemilih tradisional, masa depan partai politik (parpol) Islam masih prospektif.

Parpol Islam, kata Iman, memiliki peluang besar untuk meraih suara signifikan pada Pemilu 2014. Kantong-kantong suara tradisional ini, jelas dia, tersebar hampir merata di seluruh Indonesia, kecuali di beberapa wilayah di Indonesia Timur.

"Saya optimistis suara signifikan untuk parpol Islam bisa datang dari kelompok ini," kata Iman di Jakarta, Kamis (13/2).

Secara umum, dia menjelaskan, konstelasi politik nasional akan memberikan preferensi yang berbeda bagi publik untuk memilih caleg dari parpol Islam. Keduanya berdiri pada latar belakang dan konteks yang berbeda.

Alih-alih parpol Islam akan berkoalisi pada tingkat lokal untuk menentukan pimpinan parlemen, namun lebih jauh akan berkoalisi di tingkat nasional untuk menentukan pimpinan parlemen dan presiden/wakil presiden. Iman berpendapat, kejadian koalisi ataupun aliansi kekuatan parpol Islam seperti Poros Tengah pada waktu lalu bisa saja terjadi kembali pada Pemilu 2014 nanti.

"Dinamika ini masih terus bergulung. Yang jelas, partai Islam masih memiliki tempat di hati rakyat," jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement