REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hubungan Indonesia-Singapura sedang memanas. Keputusan TNI AL menamai kapal perang terbarunya dengan nama KRI Usman Harun mendapat tentangan keras dari Pemerintah Singapura. Negeri jiran itu menyatakan keberatan jika nama Usman Harun diabadikan sebagai nama kapal perang.
Sersan Dua Usman Janatin dan Kopral Harun Said merupakan anggota KKO, kini Marinir. Keduanya gugur di tiang gantung Singapura. Usman dan Harun merupakan anggota satuan elite KKO yang ditugaskan mengebom pusat keramaian di Singapura pada 1965. Setelah tertangkap, keduanya kemudian dieksekusi dengan cara digantung pada 17 Oktober 1968.
Rustika Herlambang, direktur komunikasi Indonesia Indicator (I2) mengungkapkan, perseteruan antara Indonesia dengan Singapura terkait penamaan KRI Usman Harun mendapat respons luar biasa dari media di Indonesia.
''Tercatat ada sekitar 799 pemberitaan hingga Rabu (12/2) pukul 23.00. Pemberitaan ini berasal dari 80 media online Indonesia, dari 337 media yang disaring," ujar Tika, panggilan akrab Rustika Herlambang dalam siaran persnya yang diterima ROL, Kamis (13/2).
Menurut dia, influencer terbesar di media-media Indonesia terkait pemberitaan Usman Harun adalah Panglima TNI Jenderal Moeldoko. ''Mention lokasi dari pemberitaan ini ada di berbagai wilayah,'' tuturnya.
Tika memaparkan, isu terbesar dari media di Indonesia adalah mengingatkan posisi Usman Harun sebagai salah satu pahlawan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan serta rekonsiliasi yang terjadi, yakni ketika Lee Kuan Yew melakukan tabur bunga di makam Usman Harun.
''Ini mengakibatkan sentimen negatif terhadap pemberitaan tersebut sebesar 30 persen," ungkap Tika. Respon luar biasa juga terjadi di twitter Indonesia. Menurut Tika, terdapat lebih dari 11 ribu twit, retwit, dan mention terhadap Usman Harun.
Sementara itu, kata dia, pada media Singapura tercatat ada 36 berita dari 11 media. Bila influencer terbesar di media Indonesia diduduki oleh Jenderal Moeldoko, lain halnya dengan di Singapura yang menempatkan Marty Natalegawa sebagai narasumber utama yang paling banyak dirujuk, diikuti oleh K Shanmugam dan Yap Neng Jye.
''Isu terbesar di Singapura lebih pada mengingatkan bahwa penamaan tersebut terasa disrespect terhadap warga Singapura, ketidakhadiran Indonesia di Air Show, serta PM Lee unfriend Yudhoyono. Sentimen negatif pemberitaan menunjukkan angka 40 persen,'' papar Tika.
Media Malaysia juga menganggap pemberitaan Usman Harun cukup signifikan. Di media yang kontrol pemerintahnya masih kuat ini mencatat sebanyak 26 pemberitaan dari 13 media.
Narasumber yang terbanyak dikutip media Malaysia adalah Marty Natalegawa disusul oleh Sisriadi dan Moeldoko. Isu terbesar yang diangkat mengenai peristiwa pemboman di Mc Donald dan jumlah warga tewas dan terluka serta dimunculkan foto-foto lama mengenai peristiwa tersebut. ''Sentimen negatif pemberitaan media Malaysia mencapai 48 persen,'' ujarnya.