REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Blogspot ratusholawat.blogspot.com yang mencantumkan biodata Ustaz Hariri dari wawasan Islami yang dikeloloa Laskar Mazidah, juga menyebut bahwa ustaz Hariri sudah memperlihatkan bakat berdakwah sejak kecil.
Hariri pertama kali naik mimbar di usia 9 tahun (masih kelas 4 SD). Saat itu statusnya adalah santri Pondok pesantren Salafiyyah Syafi'iyyah Sindang Resmi, Cigondewah, Bandung. Pesantren ini disebut banyak menghasilkan da'i dan kiai .
Hariri lalu melanjutkan ta'limnya ke Pesantren Riyadlus-Shorfi wan-Nahwi, Cikalama, Sumedang. Sebelum akhirnya Hariri melanjutkan pendidikannya ke Pesantren Sekepala, Bandung. Lalu ia melanjutkan lagi mondok di pesantren Alhikamussalafiyyah, Cipulus, Purwakarta.
Blog ini juga menyebut kalau Hariri terbiasa tidur pagi dibanding malam, suka makan pakai nampan lebar dan makan duduk melingkar bersama ikhwan lainnya. Termasuk lebih senang memakai sarung di kesehariannya. Sekalipun ada kegiatan di luar negeri sekalipun Hariri, menurut Lazkar Mazidah, lebih suka menggunakan kain sarung.
Blog ini juga menyebut tentang banyaknya pencatutan nama Hariri di akun Facebook, grup facebook, fanpage Facebook, akun twitter. Sehingga banyak khalayak facebooker yang terkecoh.
Keterkecohan ini berlanjut menjadi sebuah masalah baru ketika sang pencatut berselancar di dunia maya seperti update status, post group/fanpage, tweeting, yg isinya tidak mencerminkan sosok Hariri.