REPUBLIKA.CO.ID, KYODO -- Kepala Otoritas Pengaturan Nuklir (NRA) mengatakan belum akan menyelesaikan pemeriksaan keamanan reaktor nuklir manapun hingga akhir Maret. Ini merupakan proses kunci sebelum mengoperasikan kembali reaktor nuklir Fukushima yang meleleh pada 2011 lalu.
"Saya pikir pengecekan belum akan selesai hingga akhir masa anggaran," kata kepala NRA Shunichi Tanaka seperti dilansir Japan Times, Rabu (12/2).
Laporan 16 reaktor yang akan diuji keamanannya sudah diterima NRA. Sebanyak 10 di antaranya, yang mayoritas berada di barat Jepang, sudah hampir selesai diperiksa.
Hanya saja masih ada beberapa hal yang menjadi catatan dari 10 reaktor itu seperti ketahanan terhadap guncangan gempa.
Selama pertemuan NRA, auditor ketahanan reaktor terhadap gempa dan tsunami, Kunihiko Shimazaki, melihat ada pendekatan berbeda dari setiap fasilitas nuklir terkait isu gempa dan tsunami.
"Beberapa datang pada kami tanpa mengubah gaya mereka (sama seperti belum terjadi krisis niklir), sementara ada juga yang menggunakan metode terbaru," kata Shimazaki.
Sebanyak 10 unit reaktor yang hampir selesai diperiksa termasuk reaktor nomor tiga perusahaan Shikoku Electric Power Co.’s Ikata di Prefektur Ehime, reaktor nomor tiga dan empat perusahaan Genkai di Prefektur Saga Prefecture, serta reaktor nomor satu dan dua perusahaan Sendai di Prefektur Kagoshima milik Kyushu Electric Power Co.
Jepang masih memiliki 48 reaktor komersial yang masih fungsional selama berjalannya pengetatan evaluasi keselamatan pasca-insiden bocornya reaktor Fukushima 11 Maret 2011 lalu.