Sabtu 15 Feb 2014 11:53 WIB

Artefak Aborigin Ditemukan di Lokasi Proyek Pembangunan Jalan Layang

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES  -- Puluhan ribu artefak Aborigin ditemukan dalam penyelidikan arkeologi di Newcastle. Beberapa di antara artefak itu berpotensi berusia 5.000 tahun silam.

Puluhan ribu artefak Aborigin itu ditemukan dalam proses penggalian konstruksi yang merupakan salah satu proyek infrastruktur terbesar di New South Wales (NSW) -  Jalan Layang Hunter Expressway.

Sejumlah pakar sudah berusaha mencari barang-barang artefak itu di kawasan seluas 40 kilometer di sekitar lokasi pembangunan jalan tersebut selama 8 tahun terakhir.

Arkeolog, Jan Wilson mengatakan 122 situs Aborigin berhasil diidentifikasi dan sebagian besar terletak di dataran tinggi dan dekat dengan sumber air segar.

"Kami menemukan banyak bukti warga Aborigin memproduksi artefak dari batu-batuan,’ katanya.

"Warga Aborigin banyak menggunakan batu serpihan yang kemudian mereka bentuk untuk memotong atau mengiris dan menjahit bahkan artefak itu ada yang dimodifikasi sehingga berbentuk alat khusus yang digunakan untuk banyak hal. Misalnya saja duri tombak, pisau sebagai pencakar " paparnya, baru-baru ini.

Jan Wilson menambahkan tim ahli juga telah melakukan tes residu terhadap artefak tersebut.

"Jadi sekarang kita tahu kalau orang Aborigin menyembelih dan memotong-motong daging Kangguru, kita juga tahu kalau mereka memproses makanan dari berbagai jenis tumbuhan yang bisa dimakan, dan sekarang kita tinggal mempelajari warga Aborigin yang berdiam di situs ini hidup pada masa atau periode berapa," papar WIlson.

"Salah satu artefak yang kita temukan bahkan sepertinya milik seseorang karena ada sidik jari diatasnya dan itu sungguh temuan yang luar biasa karena kita bisa melihat satu orang khusus di artefak itu,”

Meski demikian Jan Wilson mengaku sangat sulit memperkirakan berapa umur pasti dari setiap artefak tersebut.

"Perkiraan usia artefak yang kita temukan di situs lembah Hunter Valley ini sepertinya sekitar 4,500 sampai 5,000 tahun,” katanya.

Situs Lembah Valley tempat ditemukannya puluhan ribu artefak yang kini masih sedang digali itu dulunya merupakan kawasan yang dihuni oleh dua kelompok suku Aborigin.

Sejumlah warga bumiputera dilibatkan sebagai konsultan dalam proyek jalan tol itu dan terlibat dalam penggalian.

Pimpinan Perusahaan Bangsa Aborigin Wonnarua, Laurie Perry mengatakan penemuan ini sangat penting bagi sejarah mereka.

"Ini membuktikan aksi pendudukan, bangsa kami dulu bermukim disini,” katanya.

"Mereka menggunakan daerah ini  sebagai sumber makanan dan melindungi lingkungan dan mengendalikan daerah ini," katanya lagi.

"Temuan ini juga bercerita tentang kawasan ini  dan saya pikir semua orang mengerti bahwa pelestarian budaya Aborigin adalah salah satu prestasi besar yang dapat Anda lakukan."

Artefak akan diserahkan pada komunitas bumiputera

Pemerintah New South Wales mengaku sangat senang dengan penemuan ini.

"Temuan Artefak ini sangat membantu sejarah Australia dan juga dapat membantu arkeolog melacak kembali apa yang sesungguhnya terjadi di kawasan itu. Dan karenanya artefak itu menjadi temuan yang penting,’ katanya Menteri Jalan NSW, Duncan Gay.

Gay juga mengatakan temuan ini menunjukan kemitraan yang hebat dengan masyarakat bumiputera.

Artefak itu sendiri akan diserahkan kepada masyarakat bumiputera. Menurut Laurie Perry rencana pelestarian artefak itu sedang berjalan.

“Kami berencana mendirikan sebuah perusahaan yang dapat memberikan hasil dan menempatkan artefak di sana sehingga wisatawan yang bepergian melalui area bisa datang berkunjung untuk melihat artefak itu."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement