REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI--Masyarakat di radius 15 kilometer lereng Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, mulai banyak yang bekerja bakti membersihkan pasir dan abu vulkanik di jalan guna mencegah kecelakaan lalu lintas.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat, mengatakan pembersihan dilakukan secara swadaya agar tidak ada kecelakaan lalu lintas karena tebal abu pasir dari letusan Gunung Kelud mencapai ketebalan tiga hingga lima cm.
"Pembersihan jalan sudah dilakukan secara swadaya meskipun hujan abu masih berlangsung," ujar dia.
Ia juga mengatakan saat ini BNPB, BPBD, TNI, Polri, SKPD, relawan, dan masyarakat masih melakukan penanganan darurat yakni melakukan evakuasi di daerah terdampak erupsi Gunung Kelud pada radius 10 km.
Menurut dia, terdapat 35 desa dan sembilan kecamatan di tiga kabupaten yakni Blitar, Kediri, Malang yang terdampak langsung erupsi Gunung Kelud.
Jumlah penduduk terpapar 201.228 jiwa atau 58.341 Kepala Keluarga (KK), dengan rincian di Blitar sebanyak 96.843 jiwa atau 28.003 KK, di Kediri 58.842 jiwa atau 17.134 KK, dan Malang 45.543 jiwa atau 13.204 KK.
Sebelumnya pakar vulkanologi Surono mengatakan hujan abu vulkanik menyebar hingga ke beberapa wilayah seperti Kediri, Malang, Blitar, Surabaya, Ponorogo, Pacitan.
Hujan abu bahkan mencapai Jawa Tengah seperti Solo, Yogyakarta, Boyolali, Magelang, Purworejo, Wonosobo, Temanggung akibat erupsi Gunung Kelud setinggi 17 km.
Beberapa bandar udara di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah seperti Bandar Udara Internasional Juanda di Jawa Timur, Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo di Solo, dan Bandar Udara Internasional Adi Sucipto di Yogyakarta untuk sementara ditutup karena terdampak hujan abu vulkanik Gunung Kelud.
Menurut dia, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Kegempaan (PVMBG) memang merekomendasikan untuk menunda penerbangan karena abu vulkanik dari Gunung Kelud ini sudah membahayakan bagi penerbangan.