Jumat 14 Feb 2014 09:33 WIB

Jalan Hidup Salikin: Mengasah Mata Batin (3-habis)

Ilustrasi
Foto: Elsoar.com
Ilustrasi

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

Mimpi berjumpa dengan Rasulullah tentu merupakan dambaan setiap umatnya.  

Sejumlah ulama khawas menasihatkan, jika ingin bermimpi berjumpa dengan Rasulullah maka berdoalah kepada Allah, wujudkan rasa cinta yang sangat mendalam, dan banyaklah bershalawat terhadapnya.

Mimpi berjumpa Rasulullah memiliki banyak bentuk, mulai dari melihat anggota badan Rasulullah secara samar-samar sampai menjumpainya secara utuh, bahkan berkomunikasi (batin) dengannya. Mimpi berjumpa dengan Rasulullah merupakan kenikmatan tersendiri.

Bagaimana orang yang selama ini kita cintai dan kita rindukan tiba-tiba muncul di hadapan kita? Air mata tak tertahankan dan rasa cinta semakin mendalam. Ada umatnya yang merasa sangat bahagia karena perjumpaannya dengan Rasulullah bisa dinikmati berulang kali.

Pantas, sekitar 500 sahabat yang hidup bersama Rasulullah dan masing-masing diantara mereka mengesankan, “Akulah yang paling dicintai Rasulullah”.

Komunikasi dengan orang-orang yang sudah meninggal memang dimungkinkan, antara lain, melalui mimpi. Mimpinya orang saleh, apalagi ulama yang taat dan bersih, dianggap bagian isyarat dari Tuhan.

Dalam Alquran dapat dipahami bahwa mimpinya para nabi dapat disejajarkan dengan wahyu. Syariat kurban, menyembelih hewan kurban, yang kita lakukan sampai saat ini pada awalnya adalah mimpi Nabi Ibrahim.

Mata batin ialah kekuatan untuk melihat dan menyaksikan sesuatu yang oleh mata fisik tidak mampu dilihat atau disaksikan. Jika Tuhan menghendaki maka banyak cara Tuhan untuk memperlihatkan sesuatu yang sulit atau tidak dapat disaksikan dengan mata kepala.

Diantara cara itu, yakni pertama, mimpi (hilm) yang dapat diakses oleh siapa pun dan hampir semua orang pernah mengalami mimpi. Kedua, kesadaran tingkat tinggi seorang hamba sehingga dapat menyaksikan yang gaib (waqiah).

Ketiga, penyingkapan sesuatu yang gaib (kasyf) kepada kekasih Tuhan. Keempat, penyingkapan imajinasi melalui latihan olah batin. Kekuatan ruh dan jiwa (nafs) dalam hal ini sangat menentukan. Itu pun bisa diakses oleh siapa pun juga yang rajin belajar dan melakukan latihan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement