REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus bus baru Transjakarta yang sudah rusak belum juga menemukan titik terang. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, hingga kini belum menerima laporan dari inspektorat yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus tersebut.
Ia mengaku sudah mendesak inspektorat agar segera menyerahkan hasil investigasi. Jika lamban, ia sendiri yang akan terjun langsung ke lapangan.
"Kalau belum rampung-rampung ya saya terjun sendiri," ujar mantan wali kota Solo tersebut di Balai Kota, Jumat (14/2).
Dia belum bisa menjawab, apakah kasus ini akan dibawa ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau tidak apabila ditemukan adanya indikasi kecurangan. Alasannya, ia tak mau berspekulasi. "Saya belum bisa bicara kalau belum ada laporan," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, pemprov belum merugi akibat kasus bus ini. Sebab, Dinas Perhubungan belum melakukan pembayaran.
Namun, ujarnya, pemprov akan membawa kasus ini ke ranah hukum jika memang ditemukan ada oknum yang bermain. "Saya kira KPK dan Kejaksaan pasti akan ikut turun dalam kasus ini," ujarnya.
Kepala Inspektorat DKI Jakarta, Franky Mangatas mengatakan, masih melakukan investigasi pada kasus bus rusak tersebut. Hasil sementara memang ditemukan kerusakan pada bus yang tidak wajar. Seperti busa pada jok bus yang sudah keluar.
Menurutnya, hasil investigasi baru akan keluar sekitar dua pekan lagi. "Kita kerja berdasarkan surat tugas dengan tenggat waktu dua pekan," kata dia.