REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan pemerintah menaikkan tarif pesawat dinilai tidak menyelesaikan masalah pokok angkutan penerbangan. "Banyak masalah lain dalam penerbangan yang seharusnya lebih diperhatikan," kata Pengamat Penerbangan Chappy Hakim, Kamis (13/2). Pemerintah memiliki ragam masalah darurat yang seharusnya diselesaikan terlebih dahulu.
Chappy mengatakan, persoalan bandara Soekarno Hatta yang sudah melebihi kapasitas seharusnya yang menjadi sorotan. Belum lagi kasus maskapai merpati yang bangkrut juga belum terselesaikan. Padahal merpati merupakan perusahaan milik negara yang menjadi tulang punggung konsumen di daerah terpencil.
Kenaikan tarif pesawat dinilai tidak sebanding dengan pelayanan. Masih sering terjadi delay dalam setiap maskapai. Tentunya hal ini sangat merugikan konsumen. Menyediakan angkutan udara yang mengedepankan kepentingan konsumen merupakan kewajiban pemerintah. Kenaikan tarif yang dilakukan saat ini seperti hanya melihat keuntungan semata.
Chappy mengungkapkan, pemerintah dan jajarannya harusnya bisa duduk bersama mempelajari masalah penerbangan yang paling darurat. "Selesaikan dulu permasalahan yang sudah ada dan lebih urgent secara komprehensif," katanya. Sebab masih banyak permasalahan angkutan udara yang lebih penting dibenahi daripada mengurus tarif.