REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kota Melbourne, Australia selalu masuk dalam jajaran kota dengan kualitas udara terbaik di dunia. Namun pada Jum'at (14/2) kualitas udara Kota Melbourne sangat buruk, kabut asap menyelimuti sejumlah kawasan. Otoritas Kota Victoria menyebut kualitas udara di Kota Melbourne masuk dalam kategori terburuk dalam lima tahun terakhir.
Akhir pekan lalu terjadi sekitar 432 kebakaran di negara bagian Victoria, tapi karena tidak banyak angin yang berhembus maka kabut asap masih menyelimuti Kota Melbourne dan sekitarnya pada Jum’at (14/2).
Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) mengatakan kualitas air di sejumlah kawasan di kota Melbourne seperti Footscray, Deer Park, Alphington dan Richmond berstatus buruk atau sangat buruk pada Jum’at (14/2). Bahkan hanya ada dua wilayah yakni Dandenong dan Traralgon yang kualitas udaranya masuk kategori baik.
Terakhir kali konsentrasi kabut asap pekat terjadi pada 5 tahun lalu tepatnya bulan Februari 2009 ketika berlangsung kebakaran yang dikenal dengan sebutan Sabtu Hitam.
Kepala Otoritas Kesehatan Victoria, Dr. Rosemary Lester meminta warga yang memiliki keluhan kesehatan jantung atau paru-paru harus terus berhati-hati sampai kabut asap hilang.
"Penting bagi kelompok warga yang beresiko untuk meminimalisir kegiatan di luar rumah,” katanya.
"Warga harus patuh meminum obat yang diresepkan dokter begitu juga dengan penderita asma yang harus selalu menyiapkan diri dengan obat-obatan dan prosedur yang diperlukan jika terjadi serangan asma,” tambahnya.
"Karena kondisi kualitas udara tampaknya masih akan buruk seperti ini, saya yakin mungkin warga harus tetap bersiaga selama beberapa hari lagi.” katanya.
Pihak EPA mengatakan kualitas udara Melbourne biasanya selalu berada dalam kategori yang terbaik di dunia, Melbourne persis berada setelah Kanada,” ungkapnya.